Film ini didanai secara mandiri oleh Koperasi Ekspedisi Indonesia Baru.
Maka, menonton film ini tidak gratis. Tapi Anda sendiri yang menentukan harga tiketnya.

Untuk itu kami menonaktifkan fitur iklan agar kenyamanan menonton tidak terganggu. Kontribusi dapat dikirim ke rekening ekspedisi yang kami cantumkan di akhir film.

Film “Angin Timur” berusaha mencari jawaban mengapa nelayan termasuk profesi termiskin di Indonesia. Padahal, ada 8.500 jenis ikan di laut dan seafood bukan makanan murah di negara yang 3/4 wilayahnya adalah lautan ini.

Tim Ekspedisi Indonesia Baru yang menyusuri pesisir utara dan selatan Jawa menemukan sejumlah masalah yang menjerat nelayan di tanah air. Dari cuaca buruk, kenaikan harga BBM, limbah yang mencemari lingkungan, hingga persaingan antarkapal nelayan, terutama cantrang.

Tapi di antara semua itu, ada satu masalah terbesar yang bahkan bisa melenyapkan kampungkampung nelayan dan generasi nelayan. Tapi ini bukan faktor alam. Melainkan faktor manusia. Bahkan politik.

Apakah itu?

Selamat menonton.

*Ekspedisi Indonesia Baru adalah perjalanan empat jurnalis keliling Indonesia bersepeda motor untuk mendokumentasikan keindahan, kerusakan, masalah, dan solusi yang ditemui di sepanjang perjalanan.

Anggota tim ekspedisi adalah Farid Gaban (Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa, 2009), Dandhy Laksono (Ekspedisi Indonesia Biru, 2015), Yusuf Priambodo (Fotografer), dan Benaya Harobu (Videografer).

Perjalanan dimulai dari pegunungan Dieng di Jawa Tengah, pada Juli 2022 dan dijadwalkan berakhir pada Agustus 2023. Ekspedisi didanai secara swadaya oleh sebuah koperasi yang beranggotakan 25 orang berbasis di Kabupaten Wonosobo.

Untuk mendanai ekspedisi ini, koperasi melakukan berbagai kegiatan ekonomi seperti pelatihan berbayar, jasa produksi audio visual, tiket sukarela di Bioskop Warga (offline), dan penjualan tiket film di platform online.

Koperasi Indonesia Baru
Bank Mandiri
1850004410798

Social Media
YouTube:    / @idbaruid  
Instagram: idbaruid
Twitter: idbaruid
TikTok: idbaruid