Free views, likes and subscribers at YouTube. Now!
Get Free YouTube Subscribers, Views and Likes

Jendral Soedirman Tidak Bisa Ditangkap Belanda : Ini Jimatnya ❗️

Follow
JELAJAH Sejarah

Jenderal Besar TNI Raden Soedirman adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia.

Sang Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia pertama, Beliau adalah sosok yang dihormati di Indonesia. Terlahir dari pasangan rakyat biasa di Purbalingga, Hindia Belanda, Soedirman lahir dari pasangan Karsid Kartawiraji dan Siyem.

Saat itu Karsid dan Siyem orang tua Soedirman tinggal di rumah saudari kandung Siyem yang bernama Tarsem di Bodaskarangdjati, Rembang, Purbalingga.

Tarsem sendiri bersuamikan seorang camat atau sang Paman yang bernama Raden Cokrosunaryo.

Menurut catatan keluarga, Soedirman dinamai oleh pamannya lahir pada Minggu pon di bulan Maulud dalam penanggalan Jawa; pemerintah Indonesia kemudian menetapkan 24 Januari 1916 sebagai hari ulang tahun Soedirman.

Karena kondisi keuangan Cokrosunaryo yang lebih baik, ia mengadopsi Soedirman dan memberinya gelar Raden, gelar kebangsawanan pada suku Jawa.

Soedirman tidak diberitahu bahwa Cokrosunaryo bukanlah ayah kandungnya sampai ia berusia 18 tahun.

Kemudian keluarga Soedirman pindah ke Cilacap, Dicilacap, kedua orang tua Soedirman memiliki seorang putra lain bernama Muhammad Samingan, namun sayang Karsid meninggal dunia saat Soedirman berusia enam tahun, dan Siyem menitipkan kedua putranya pada saudaranya dan kembali ke kampung halamannya di Parakan Onje, Ajibarang.

Soedirman dibesarkan dengan ceritacerita kepahlawanan, juga diajarkan etika dan tata krama serta etos kerja dan kesederhanaan.

Untuk pendidikan agama, ia dan adiknya mempelajari Islam di bawah bimbingan kiai haji Qahar; Soedirman adalah anak yang taat agama dan selalu salat tepat waktu. Ia dipercaya untuk mengumandangkan azan dan ikamah.

Pada usia 7 tahun atau pada 1923, Soedirman bersekolah di Hollandsche Inlandsche School (HIS) yang setingkat sekolah dasar di Cilacap.
hidup berkecukupan, keluarga Soedirman bukanlah keluarga kaya. Selama menjabat sebagai camat, Cokrosunaryo tidak mengumpulkan banyak kekayaan, dan di Cilacap ia bekerja sebagai penyalur mesin jahit

Kebanyakan guru Soedirman di Wirotomo adalah nasionalis Indonesia, yang turut mempengaruhi pandangannya terhadap penjajah Belanda.

Soedirman belajar dengan tekun di sekolah; gurunya Suwarjo Tirtosupono menyatakan bahwa Soedirman sudah mempelajari pelajaran tingkat dua pada saat kelas masih mempelajari pelajaran tingkat satu. Meskipun lemah dalam pelajaran kaligrafi Jawa, Soedirman sangat pintar dalam pelajaran matematika, ilmu alam, dan menulis, baik bahasa Belanda maupun Indonesia.

Soedirman juga menjadi makin taat agama di bawah bimbingan gurunya, Raden Muhammad Kholil.

Temanteman sekelasnya memanggilnya "haji" karena ketaatannya dalam beribadah, dan Soedirman juga memberikan ceramah agama kepada siswa lain. Selain belajar dan beribadah, Soedirman juga berpartisipasi dalam kelompok musik sekolah dan bergabung dengan tim sepak bola sebagai bek.

posted by wan4d5r4lo