Grow your YouTube channel like a PRO with a free tool
Get Free YouTube Subscribers, Views and Likes

Kerajinan Batok Kelapa Beromzet 20 Juta per Bulan

Follow
Dedjoem

Kerajinan Batok Kelapa Beromzet 20 Juta per Bulan

Melihat limbah batok (tempurung kelapa) yang melimpah di Kota Blitar, Ismarofi (42) memutar otak. Dengan modal Rp 2 juta pinjaman dari tetangga, warga Jl Kaliglagah 48 Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo Kota Blitar ini mulai beraksi.Ismarofi mengambil limbah itu dari tetangganya yang pedagang sayur. Lalu membuat mesin modifikasi untuk membentuk batok kelapa itu sesuai dengan motif yang dinginkan. Setelah itu, batok yang sudah berbentuk motif tertentu ditempel pada media kertas karton yang dilapisi kain.

"Baru setelah itu dijahit memakai benang Nylon dan difinishing. Setelah itu dirangkai pakai furing dikasih handle . Jadi tas batok deh. Inilah awal perjalanan tas batok di Blitar. Mulanya tas produksi Ismarofi dipandang sebelah mata. Dia menawarkan tas itu door to door, dan sering ditolak. Padahal harga tasnya waktu itu sekitar Rp 25 ribuan.

"Tahun 2009 itu, tas produksi saya seperti enggak ada yang mau. Baru pada 2011 keponakan saya yang pinter komputer menawarkan di dunia maya, online dan hasilnya luar biasa ," tuturnya.Selain banyak yang langsung datang ke workshopnya, pembeli juga sering memesan secara online. Sejak itu, dia berinovasi dengan kerajinan batok yang berlabel Coco Art.

Ada 34 model tas yang menjadi koleksinya. Ukurannya bervariasi dengan harga dari Rp 25 ribu sampai Rp 125 ribu. Ismarofi juga memproduksi kalung dengan harga Rp 15 ribu, gelang dan gantungan kunci masingmasing seharga Rp 5 ribu.Semakin ramainya pesanan, membuat istrinya , Ririn Rikawati (38) harus ikut terjun membantu usaha sang suami. Ririn yang telah 7 tahun bekerja di optik memilih mundur dari pekerjaannya.

"Karena desain itu kebanyakan saya yang buat, jadi biar maksimal kerja total, akhirnya saya resign ," ungkap wanita berhijab ini.Kolaborasi keahlian suami istri ini membuat produksi Coco Art makin berkibar. Jika semula mereka hanya mampu mempekerjakan 2 karyawan, sekarang ada 40 warga sekitar yang ikut bekerja di workshop Coco Art."Dalam sehari kami mampu memproduksi 50 tas berbagai model . Omzet Alhamdulillah bisa dapat Rp 20 juta dalam sebulan ," ujarnya.

Pembelinya pun dari Sabang sampai Merauke. Pemesanan paling banyak datang dari Maumere (Flores), Kalimantan, Bali dan Lombok."Kalau yang ke luar negeri itu yang jualin para TKW. Seperti di Hong Kong, Brunei dan Malaysia. Turis yang nginap di hotel sini yang banyak pesan itu dari Rusia, Belanda dan Mexico," ungkap Ririn.

Kalau turis dari Eropa, lanjut Ririn, justru lebih suka kerajinan batok tanpa finishing (diplitur). Mereka lebih menyukai tekstur batok yang natural.Apa kunci keberhasilan mereka ? Ririn menjawab, semua itu hasil berinovasi, dan membutuhkan waktu, tenaga dan biaya."Yang jelas, harus berani melangkah untuk memulai ," pungkasnya.

Bila Anda Ingin Usaha Anda tanyang di Channel Kami, anda dapat mengirim Video tentang Usaha Anda ke email kami [email protected] atau bagi Anda yang mempunya Usaha di wilayah Kediri, Ngajuk, Blitar atau Tulungagung dan ingin Usaha Anda kami Liput, Anda dapat menghubungi kami di email [email protected]

Facebook :   / dedjoem1392841640771647  
Twitter :   / dedjoem  
Google+ : https://plus.google.com/1147212304185...
Tumblr :   / dedjoem  
Pinterest :   / dedjoem  
LiveJournal : http://dedjoem.livejournal.com

Jangan Lupa Like Dan Subscribe Channel Kami DEDJOEM untuk Video terbaru selanjutnya.
   / @dedjoem1222  

   • Kerajinan Batok Kelapa Beromzet 20 Ju...  

posted by sakate5h