Akhir Agustus 1970 adalah momen ketika seluruh dunia menantikan detikdetik bersejarah. Inilah pertama kali dalam sejarah, Presiden Indonesia berkunjung ke Belanda.

Sehubungan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Soeharto ke Belanda, ada kemacetan di jalanjalan akses ke Den Haag karena kontrol polisi yang ketat, dengan perhatian khusus diberikan kepada orang Ambon. Suharto, Ibu Tien Soeharto, Ratu Juliana dan Pangeran Bernhard terbang dengan helikopter ke Istana Huis Ten Bosch, di mana mereka berpose di peron. Pada sore hari, pemuda Amboneze berdebat di luar Binnenhof untuk percakapan antara Soeharto dan JA. Manusama dari RMS.

Beberapa orang Ambon ditangkap oleh polisi. Suharto tiba dengan mobil anti peluru di Binnenhof, di mana ia disambut oleh Presiden Nico de Niet dari Senat. Suharto berpartisipasi dengan Menteri Adam Malik Urusan Luar Negeri dalam pertemuan Senat dan Majelis Rendah Parlemen, antara lain, dengan Norbert Schmelzer dan dengan, antara lain, anggota parlemen Hans van Mierlo.

Ibu Tien Suharto mengunjungi istri Duta Besar Indonesia Juliana, Putri Beatrix dan pangeran Constantijn, Claus, WillemAlexander dan Johan Friso di Paleis Soestdijk. Constantijn mencoba mengambil kacamata Soeharto. Di malam hari ada jamuan makan malam di Huis Ten Bosch di hadapan, antara lain, Putri Christina.

Sumber:    • Bezoek van president Soeharto (1970)