Secret sauce that brings YouTube followers, views, likes
Get Free YouTube Subscribers, Views and Likes

Perkembangan STASIUN MANGGARAI SAAT INI Menuju STASIUN SENTRAL dan SEJARAH KERETA REL LISTRIK (KRL)

Follow
On Road Indonesia

#onroadindonesia #onroad #indonesia #manggarai #sejarah #krl #commuterline #KAI #keretaapi #stasiunsentral #centralstation #gambir #cikini #hindiabelanda #jatinegara #jakarta #bekasi #tanahabang #bogor #buitonzorg #batavia #staats #nederlands #NederlandsIndische #spoor #spoorweg #lrtjakarta #lrtjabodebek #mrtjakarta #krlmania

Stasiun Manggarai juga berfungsi sebagai penyimpanan keretakereta besar dengan adanya depo kereta—banyak kereta kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi disimpan di depo selanjutnya dikirim ke Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir untuk melayani penumpang.

Bersebelahan dengan depo dan bangunan stasiun terdapat Balai Yasa Manggarai, yang merupakan bengkel untuk melakukan perawatan rutin dan reparasi kereta penumpang. Tidak jauh di selatan stasiun ini terletak depo KRL Bukit Duri, tempat penyimpanan dan perawatan harian aneka kereta rel listrik. Pada awalnya, depo ini juga menyimpan lokomotif diesel, tetapi semuanya dipindahkan ke depo di Cipinang dan Tanah Abang.

Stasiun Manggarai awalnya memiliki sembilan jalur kereta api yang digunakan untuk pemberhentian KRL ditambah masingmasing satu jalur untuk langsiran menuju Pengawas Urusan Kereta, Depo Bukit Duri, maupun ke Balai Yasa Manggarai. Jalur 1 dan 2 digunakan untuk pemberhentian Blue Line dan Yellow Line. Jalur 3 dan 4 digunakan sebagai sepur lurus untuk kereta api jarak jauh serta untuk pemberhentian Blue Line. Jalur 57 digunakan untuk pemberhentian Red Line dan Yellow Line. Jalur 8 dan 9 digunakan untuk pemberhentian KRL Bandara Soekarno Hatta.

Per 25 September 2021, pengembangan tahap pertama stasiun ini sudah selesai dikerjakan. Pengembangan tersebut berupa bangunan baru bertingkat yang dibangun di sisi barat stasiun beserta jalur atas yang terdiri dari empat jalur kereta api sehingga jumlah jalur stasiun bertambah menjadi tiga belas jalur. Bersamaan dengan itu, layanan KRL Red Line dipindahkan melalui jalur atas tersebut yang diberi nomor jalur 10 sampai 13. Jalur 10 dan 11 berturutturut merupakan sepur belok dan sepur lurus pemberhentian KRL tersebut untuk arah Jakarta Kota, sedangkan jalur 12 dan 13 berturutturut merupakan sepur lurus dan sepur belok pemberhentian KRL tersebut untuk arah Bogor. Selain itu, akses peron melalui pintu utama di sisi barat stasiun juga terintgrasi dengan Transjakarta melalui Halte Manggarai.

Sejak pengoperasian KRL Commuter Line, stasiun ini menjadi semakin padat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah penumpang naikturun, serta banyak perusahaan restoran dan pertokoan waralaba internasional yang membuka cabang di sini.

Wilayah Manggarai sudah dikenal sejak abad ke17, merupakan tempat tinggal dan pasar budak asal Manggarai, Flores yang kemudian berkembang menjadi Gementee Meester Cornelis. Meskipun jalur Batavia–Buitenzorg dibangun oleh NederlandsIndische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada tahun 1873, Stasiun Manggarai dibangun pada tahun 1914 dan selesai pada 1 Mei 1918.

Sejak dibangun, tidak ada perubahan yang mencolok pada bangunan stasiun ini. Pada saat diresmikan, bangunan ini sebenarnya belum selesai secara keseluruhan—atap besi tidak dapat didatangkan karena terjadi Perang Dunia I. Sejak 1913, Staatsspoor en Tramwegen (SS) menguasai seluruh jalur KA di Batavia dan Meester Cornelis, kemudian menata ulang jalur KA di kedua kotapraja tersebut, antara lain membongkar Stasiun Bukit Duri eksNIS (depo KRL saat ini) dan membangun stasiun baru di Manggarai. Pembangunan dipimpin oleh arsitek Belanda, Ir. J. van Gendt, yang juga merancang bangunan sekolah pendidikan perkeretaapian dan rumahrumah dinas pegawai di sekitar kawasan stasiun.

Stasiun ini menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, yakni pada 3 Januari 1946, ketika kereta luar biasa (KLB) mengangkut rombongan Presiden Soekarno ke Kota Yogyakarta. Berbagai persiapan yang bersifat rahasia dilakukan. Deretan gerbong barang diletakkan di jalur 1. Sekitar pukul tujuh malam, KLB melintas sangat perlahan dari arah Pegangsaan melalui jalur 4

Sumber: Wikipedia
Sumber lainnya:
https://tirto.id/sejarahjalurkereta...
https://iaijakarta.org/storage/app/m...
https://www.cermati.com/artikel/mangg...
https://id.wikipedia.org/wiki/KRL_Com...
http://colonialarchitecture.eu/slv?sq...
https://heritage.kai.id/page/Stasiun%...
http://eligibleforyou.blogspot.com/20...

Cheers
On Road Indonesi
Media by: Bang Aris TV

posted by stefaniepooleve