Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodasi atau mefasilitasi kebutuhan belajar murid. Sebelum melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi guru harus mengenal betul karakteristik muridmuridnya dengan melakukan pemetahan kebutuhan siswa. Inilah langkah awal yang dilakukan oleh Ni Made Nitasari, guru kelas 6 di SD Negeri 1 Tunjuk, Tabanan, Bali.
Di kelas terdapat siswa dengan karakteristik yang berbedabeda. Sebelum melaksanakan pembelajaran, Ibu Nita telah memetakan kebutuhan belajar mereka dari segi kesiapan belajar, gaya belajar, dan minat. Dari segi kesiapan belajar dalam menentukan ide pokok paragraf, diketahui ada 8 orang siswa saya yang masih belum bisa menentukan ide pokokparagraf sisanya sudah mampu mengidentifikasi ide pokok paragraf dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil belajar dan Latihan seharihari di pertemuanpertemuan sebelumnya.
Pada tingkat sekolah dasar, kemampuan berfikir mereka adalah operasional konkrit. Namun, ada 5 orang di kelas saya yang telah mampu berpikir semi konkret sehingga pada pembelajaran menentukan bagianbagian bunga. Selain mengidentifikasi dari gambar, Ibu Nita juga memberikan mereka kesempatan untuk mengidentifikasi bunga konkret yang ada di sekitar sekolah.
Dari segi gaya belajar, ada 2 orang siswa di kelas yang memiliki gaya belajar kinestetik, sedangkan sisanya visual. Untuk yang memfasilitasi gaya belajar siswa yang kinestetik, siswa diarahkan untuk belajar sambil bergerak ke pojokpojok ruangan.
Dari segi minat yang dapat dipetakan adalah hobi masingmasing. Di kelas terdapat 5 orang yang suka membuat konten video, ada 8 orang yang suka membuat audio, dan sisanya suka menulis. Untuk memfasilitasi hal ini, Ibu Nita melakukan diferensiasi produk tugas yang harus mereka kirimkan.
Harapannya, dengan pembelajaran berdiferensiasi, siswa di kelas akan bertumbuh dan berkembang sesuai kodratnya dengan nyaman dan menyenangkan.
Salam Merdeka Belajar!

#SimulasiMengajar #PembelajaranBerdiferensiasiKelas6SD #GuruPenggerakTabananPETA