Get YouTube subscribers that watch and like your videos
Get Free YouTube Subscribers, Views and Likes

Surat DN. Aidit : Bukan Aku Pelaku G30s... || 4 Kisah 'kemesraan' Soekarno u0026 DN. Aidit

Follow
JELAJAH Sejarah

1. Surat DN. Aidit kepada Soekarno setelah G30sPKI GAGAL.
Setelah Gerakan 30 september Gagal dan kemudian Aidit melarikan diri ke Jawa Tengah. Aidit menaruh harapan besar Presiden Soekarno bisa memulihkan situasi, upaya ini adalah upaya meminta pertolongan terakhir Aidit karena kedekatanya sekaligus dirinya pada saat itu menjabat sebagai Mentri Koordinator di Kabinet Dwikora Soekarno. Ia menulis selembar surat yang kemudian dikirimkan kepada Bung Karno melalui Oemar Dani.

Prof Victor Misrolav Vic dalam buku Kudeta 1 Oktober 1965; Sebuah Studi Tentang Konspirasi pada halaman 250254 mengungkapkan bahwa, surat DN Aidit kepada Presiden Soekarno itu ditulis di Blitar pada 6 Oktober 1965.

Ada Dusta terbesar DN Aidit dalam suratnya kepada Presiden Soekarno dengan menyatakan bahwa Geraka 30 September bukan kegiatan kontrarevolusioner, tetapi gerakan untuk melindungi presiden. Tentang itu DN Aidit menulis:
“Saya baik sebagai Ketua CCPKI maupun sebagai Menteri dalam Kabinet Dwikora, sangat menyesalkan bahwa saya tidak mengetahui sebelumnya tentang adanya gerakan ini, sehingga tidak dapat menyalurkan potensi revolusi yang besar ini ke arah yang wajar …Tidak dapat dibantah bahwa G30S adalah akibat dari pada salah urus di dalam Angkatan Darat.”

Lebih lanjut dalam suratnya

“Mengusulkan kepada Presiden untuk menyamakan Gerakan 30 September itu dengan Dewan Jenderal. Mempercayakan pemulihan keamanan kepada Front Nasional yang dikuasai oleh mereka yang pro Soekarno dan PKI

Dan mengizinkan organisasi politik, organisasi massa, pers dan radio melanjutkan operasinya seperti pada waktu sebelum terjadinya Gerakan 30 September,”demikian dikutip dari buku The Communist Collapse in Indonesia (1969).

Surat DN Aidit kepada Soekarno itu ditemukan mahasiswa saat menggeledah markas besar PKI. Kelak surat itu muncul dalam persidangan bekas Waperdam dan sekaligus Kepala Badan Pusat Intelijen (BPI) Dr Soebandrio.

Surat yang menjadi upaya terakhir DN Aidit itu, terbukti siasia. Penemuan jenazah perwira tinggi AD di Sumur Lubang Buaya pada 3 Oktober 1965 telah membuat posisi PKI semakin terpojok.

Menyusul ditemukannya jenazah Pahlawan Revolusi, kerusuhan akibat kemarahan rakyat terhadap PKI meletus di Jakarta. Kedutaan besar China, markas besar PKI dan tempat tinggal DN Aidit, diserbu massa.

Tidak hanya merusak barangbarang. Massa yang marah juga melakukan aksi pembakaran. Pada 9 Oktober 1965, dua batalyon RPKAD dikirim untuk mengambil alih Yogyakarta.

Semua itu artinya PKI telah Tamat.
Pada malam 21 November 1965, Aidit yang terus berusaha melarikan diri berhasil ditangkap di Solo. Pimpinan tertinggi PKI itu dieksekusi di wilayah Boyolali Jawa Tengah. Pada 12 Maret 1966, PKI resmi dibubarkan dan dinyatakan sebagai partai politik terlarang.

2. Kisah DN. Aidit meminta Soekarno mempersenjatai 15 Juta Buruh Tani Layaknya Tentara

Pada masa Demokrasi Terpimpin, PKI menjadi partai besar di Indonesia setelah meraih suara terbanyak kedua dalam pemilu 1955.
PKI mendukung penuh kebijakankebijakan Soekarno, termasuk konfrontasi dengan Malaysia dan antiimperialisme.
PKI juga memiliki basis massa yang kuat di kalangan buruh dan tani, yang sering melakukan aksiaksi demonstrasi dan pemogokan untuk menuntut hakhak mereka.
Pada awal tahun 1965, Soekarno memiliki ide untuk membentuk Angkatan Kelima sebagai bentuk bantuan senjata dari China atau Tiongkok, yang saat itu dipimpin oleh Mao Zedong.
Perdana Menteri China Zhou En Lai menawarkan bantuan sebanyak 100.000 senjata ringan kepada Indonesia dan mendesak agar dibentuk Angkatan Kelima saat berkunjung ke Indonesia pada April 1965.

Usulan DN Aidit
Mendengar ide Soekarno, DN Aidit mengusulkan agar 15 juta buruh tani dipersenjatai sebagai Angkatan Kelima.
Menurut Aidit, buruh tani adalah kelompok rakyat yang paling revolusioner dan paling setia kepada Soekarno.
Aidit juga berpendapat bahwa buruh tani yang dipersenjatai dapat menjadi antisipasi terhadap ancaman dari Malaysia dan imperialisme Barat, serta menasakomisasi angkatan bersenjata yang didominasi oleh Angkatan Darat.
Usulan Aidit ini ditolak oleh sebagian besar jenderal Angkatan Darat, yang merasa terancam oleh rencana PKI.

Salah satu yang menentang adalah Jenderal Ahmad Yani, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Angkatan Darat.
Yani menganggap usulan Aidit sebagai upaya untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno dan mengambil alih kekuasaan.
Yani juga mengkhawatirkan dampak negatif dari persenjataan buruh tani terhadap stabilitas dan keamanan nasional.
Akhir Kisah
Usulan Aidit tidak pernah terealisasi karena terjadinya peristiwa G30S pada 30 September 1965, yang diduga melibatkan PKI.

posted by wan4d5r4lo