The easiest way to skyrocket your YouTube subscribers
Get Free YouTube Subscribers, Views and Likes

WIMBAKARA TAMAN PENASAR DUTA KABUPATEN BADUNG | PKB XLVI 2024

Follow
Pemkab Badung

“SULUH NIKA PRABA”

Kata Suluh Praba dikutip dari kakawin Ramayana, wejangan Sang Rama kepada Sang wibisana. Kalinganing Sastra Suluh Nikang Praba, yang artinya “Arti Dari Tuturtutur Sastra adalah Lentera Yang Bersinar Terang Yang Menerangi Jiwa”.

Diawali dengan kisah penduduk disebuah Desa pinggiran, Luh Putu dan Luh Made mendapat gilirah menyiapkan dan menata tempat latihan megegitan di Bale Wantilan. Tatkala Luh Putu dan Luh Made sedang asyik menyapu, tibatiba datang I wayan suaminya Luh Made marahmarah, karena tidak terima istrinya bergaul dengan Luh Putu tetangga yang sangat dibencinya karena hidupnya lebih mapan. Melampiaskan rasa iri hatinya pada Luh Putu, I wayan dengan paksa mengajak istrinya pulang, sambil mengumpat dengan katakata kasar.

Di saat situasi yang keruh itu, dalang Jro Klian Santhi bersama anggota yang lain melerai dan meminta agar duduk bersamasama menyelesaikan masalah. Untuk meredam kemarahan I Wayan, Jro Klian dan anggota santhi memberikan pengertian dengan menggunakan sentilansentilan dari tuturtutur Kekawin, Palawakia, Sloka, Sekar Rare, Sekar Madia dan tembangtembang geguritan yang dipilih dan disesuikan dengan alur cerita.
Sehingga akhirnya membuat I Wayan menyadari kesalahan dan mengagumi keindahan tutur dan isi sastra warisan leluhur, yang dapat mewujudkan sumber daya manusia berkualitas unggul. Melalui tutur dan sastra agama, kita bisa bangkit dari kegelapan, sehingga bisa mengacu pada tujuan, yaitu JANA KERTHI PRAMAGUNA WIKRAMA (Martabat Manusia Unggul) Kalinganing Sastra, Suluh Nika Praba.

posted by esesowski32